Sabtu, 27 Juni 2015

"cari nilai tinggi, kuliah di kampus favorit, dapat kerja bagus" Masih berlakukah?


Spoiler for CEK REPOST



Spoiler for HOT THREAD
[img][/img]


Quote:PROLOG
Sebagian dari agan mungkin udah baca thread ane sebelumnya, True story. hadapi menthal block untuk raih suksesmu. kisah ane sendiri
Ane yang saat itu memutuskan dari pekerjaan ane di perusahaan oli dan fokus utk ngejalanin usaha sendiri, sejak itu, ane yang sebelumnya sama sekali ga pernah suka baca buku, atau paling ane biasanya beli buku karena covernya bagus  terus ga di baca.
namun sejak itu bener2 ane maksain diri utk baca buku sebanyak-banyaknya. Karena ane merasa butuh. Ane ga punya mentor. (mentor mentor bisnis kan bayarannya selangit gan. gimana bisa kita yang start up karena kepepet duit bisa bayar mereka2 ini buat ngebimbing kita) maka satu satunya jalan keluar bagi ane adalah baca buku sebanyak banyaknya


Quote:Kali ini ane ingin bercerita tentang salah satu buku yang ane baca, di salah satu bab di buku ini menunjukan bahwa kita selama ini telah hidup dengan cara yang salah di zaman yang salah.


Masih ingat kata orang tua kita dulu.
"Nak, sekolah yang benar, cari nilai yang tinggi. Ntar bisa kuliah di kampus favorit. Terus ntar jadi Pegawai negeri atau setidaknya kerja di perusahaan bagus dengan gajih yang bagus"

Pernah kah orang tua agan ngomong dengan kalimat yang kurang lebih begitu?
Ternyata kalimat itu semestinya ga berlaku lagi gan di zaman ini. karena kalimat itu hanya berlaku untuk keadaan PULUHAN TAHUN YANG LALU


Quote:Jadi sebenarnya di zaman seperti apakah kita ini sedang hidup?
Sebuah buku yang ane temukan menceritakan pembagian 4 zaman yaitu ada zaman agraris, zaman industri, zaman informasi, zaman konseptual. Ane nemuin pembahasan ini di buku UNLIMITED WEALTH bong chandra. Tapi menurut beberapa sumber, pembagian 4 zaman ini pertama kali di tulis oleh penulis luar negeri mungkin donald trump kalau ane ga salah.



Nah berikut ini adalah penjabaran tentang, dizaman manakah kita ini sekarang hidup?
simak ya gan 


Quote:ERA AGRARIS

Sebelum tahun 1492, manusia hidup dizaman yang disebut era agraris.
di era ini, orang yang kaya adalah orang yang punya tanah banyak, kebun yang luas, peternakan yang besar.


Quote:ERA INDUSTRI

Tahun 1492. Yaitu saat pertamakali ditemukannya mesin uap merupakan akhir dari era agraris dan mulai memasuki era industri.
Cara menghasilkan kekayaan di era industri adalah dengan cara klasik " sekolah dengan baik, kuliah di universitas terbaik, raih nilai tertinggi, bekerja di perusahaan terbaik agar mendapat gajih tinggi"

Mengapa demikian?
karena di zaman ini pabrik pabrik mulai bermunculan. sehingga mindset yang muncul adalah mindset pekerja pabrik. maka dari itu lah disebut era industri



Quote:ERA INFORMASI

Tahun 1989 merupakan awal dari era Informasi. Orang yang kaya di era ini adalah orang yang mampu mendapat dan menebar informasi sebanyak mungkin. media internet kemajuan teknologi informasi merupakan buah karya kedigdayaan masa ini. hingga terlahir media sosial dan lain sebagainya

Di era inipun bisnis jaringan berkembang begitu pesat


Quote:ERA KONSEPTUAL

Apakah agan merasa perbedaan yang sangat jauh di zaman sekarang?
Mungkin sebagian dari pembaca thread ini ada yang merasakan kerja ikut perusahaan orang udah bertahun tahun, tapi hasil ga seberapa. Tapi anak muda, masih kuliah jurusan arsitektur ngejual gambarnya seharga 15jt rupiah. atau anak muda yang ngejual design cover album yang di beli maroon 5 seharga jutaan rupiah, atau seorang digital misician yang sebenarnya ga bisa main musik, tapi musiknya dibeli oleh artis ternama seharga puluhan juta rupiah. atau seorang pebisnis keripik, dia me-repackaging ulang dan memiliki omzet milyaran rupiah perbulan. padahal dia cuma jualan keripik.
Selamat datang di ERA KONSEPTUAL
di era ini, berkat kemajuan teknologi, tingkat kebosanan manusia sangat tinggi. Sehingga orang orang yang dapat berhasil merupakan orang orang yang memiliki sejuta konsep unik yang mudah dimengerti orang lain.


Quote:Henry ford. Merupakan seorang yang hidup di era industri. dia menghasilkan 1 billion dollar pertama dalam waktu 25 tahun
Bill Gates hadir di era informasi. Dia mengumpulkan 1 billion dollar pertamanya dalam waktu 10 tahun. Namun beruntungnya bill gates bukan orang yang mudah termakan waktu. saat era berubah menjadi era konseptual, bill gates tetap bertahan sebagai orang terkaya di dunia
namun dalam waktu yang sangat dekat muncul nama-nama baru seperti Jeff bazor pendiri amazon. Mark zuckerberg pendiri facebook mereka menghasilkan 1 billion dollarnya kurang dari 5 tahun.


Quote:Masa itu terjadi begitu cepat. Bill gates lahir di era industri, namun mengikuti cara sukses orang era informasi kemudian saat dunia berubah ke era konseptual dia pun ikut menyesuaikan diri dengan membawa microsoft menghadirkan produk produk dengan konsep baru.

Bagaimana mungkin sebagian besar orang Indonesia akan tetap bertahan dengan konsep "cari nilai tinggi, kuliah di kampus favortis kerja di perusahaan bagus biar dapat gaji gede".
Tanpa agan sadari dengan prinsip hidup seperti itu, agan akan tertendang dari perputaran zaman


Quote:Bagaimana dengan pilihan agan sekarang?
Apakah akan tetap bertahan dengan prinsip orang ERA INDUSTRI?
atau menjadi sedikit lebih maju seperti prinsip orang-orang di ERA INFORMASI?
atau agan ingin menjadi lebih cepat, seperti yang orang ERA KONSEPTUAL seharusnya lakukan



semoga agan tidak lupa bahwa kepunahan dinosaurus adalah karena dia tidak bisa menyesuaikan pada zamannya



Mengapa thread ini ane tulis?
Karena seperti yang kita tau, sistem pendidikan di indonesia masih mengikutin acuin seperti yg di rancang zaman orde lama dan orde baru. hanya ada beberapa kurikulum aja yg sedikit berubah. meskipun sebenarnya itu sama aja.

Artinya apa? sekolah formal itu wajib. Tapi ilmunya ga cukup hanya dari situ. banyak hal-hal yang gak di ajarin di sekolahan untuk hidup di era konseptual ini.

Jumat, 26 Juni 2015

What's your 'but'?

“Ninety-nine percent of the failures come from people who have the habit of making excuses.”
- George Washington Carver


Quote:Question:

Coba lengkapi kalimat berikut berdasarkan pemikiran Agan akhir-akhir ini, dan tentunya boleh sebanyak-banyaknya:
”Gue pengen sih punya _______, tetapi ______”
”Gue pengen sih bisa ________, tetapi ______”
”Gue pengen sih lebih ______, tetapi _______”


Ada sebuah pertanyaan dari seorang peserta di event-nya @IDMomPreneur, “Saya memang ingin sekali punya bisnis sendiri, tetapi masih ada rasa takut. Bagaimana menghilangkan rasa takut itu?” Interesting.

Apa insight yang bisa kita dapatkan dari pertanyaan ini?

What’s your "but"? 
Kata ‘tetapi’ seperti sebuah kata yang paling sering kita dengar atau ucapkan. Bisa dilihat hanya sebagai sebuah alasan, sebuah excuse, rasionalisasi, pembenaran – yang kita tidak sadari adalah satu kata yang bisa menghambat kita. Bukan berarti kita tidak boleh mengatakan kata ‘tetapi’, tetapi setiap kali kita mengatakannya, apa yang kita bisa pelajari tentang diri kita? Tanpa kita sadari ini menunjukkan kepercayaan kita (our belief) tentang hal tersebut.

Quote:Belief adalah fakta yang sudah kita internalisasi.

What are you afraid of? 
Apa yang kamu takutkan? Banyak orang itu takut tetapi tidak tahu apa yang ditakutkannya. Apa yang ditakutkan itu real, asumsi, atau pemikiran yang berlebihan? Karena alasan dari tetapi itu, sebenarnya adalah ‘belief’ atau persepsi Anda terhadap sesuatu, sehingga yang perlu dipertanyakan adalah, apakah ini belief/kepercayaan yang limiting (membatasi) atau empowering (memberikan kita energi)? Kalau memang limiting, bagaimana mengubahnya menjadi empowering?

Quote:Contohnya, ketika saya tanyakan ini ke @harindabama salah satu konsultan di @DailyMeaning, ini jawabannya:

Gue pengen sih punya duit banyak, tetapi butuh waktu untuk mendapatkannya (Setelah digali lebih lanjut: ingin punya 2M, tetapi butuh waktu +/- 20 tahun untuk mendapatkannya)

Gue pengen sih bisa keliling dunia, tetapi butuh waktu dan uang banyak

Gue pengen sih lebih bisa gampang ngobrol sama orang, tetapi terkadang butuh effort besar karena introvert

Sehingga, belief dari Bama adalah:

Untuk punya duit banyak butuh waktu untuk mendapatkannya

Untuk bisa keliling dunia butuh waktu dan uang banyak

Untuk bisa gampang ngobrol sama orang butuh effort yang besar sebagai seorang introvert

Limiting vs. Empowering Belief. 
Dari Bama kita sama-sama bisa belajar sebenarnya tidak ada kepercayaan yang benar atau salah.
Yang bisa kita perhatikan adalah seberapa kepercayaan itu lebih membatasi kita (limiting) atau malah memperkuat kita (empowering). Dari penggunaan ‘tetapi’ ini, kita menjadi lebih memahami belief-belief yang membatasi kita. So, now what?

Transforming Your Belief. 
Kalau kita sudah memahami belief yang membatasi kita, it would be nice kalau bisa mengubahnya menjadi belief yang positif. Bagaimana caranya? Well, dengan mencoba melabrak (disproof) belief tersebut dan mengubah kalimat beliefnya menjadi lebih empowering  
Ada tidak bukti/fakta yang berlawanan dengan belief tersebut?
Quote:Contoh:

Saya ingin sukses, tetapi saya tidak tahu caranya.
Limiting belief: untuk sukses harus tahu caranya sekarang.
Empowering belief: banyak orang sukses yang awalnya tidak tahu caranya.

Saya ingin punya pacar, tetapi tidak ada laki-laki/perempuan yang berkualitas jaman sekarang.
Limiting belief: tidak ada orang yang berkualitas.
Empowering belief: kalau si A bisa menemukan seseorang yang berkualitas untuknya, maka saya pun bisa.

Saya ingin keliling dunia, tetapi saya tidak punya uang.
Limiting belief: keliling dunia butuh uang.
Empowering belief: banyak orang bisa tinggal di negara manapun tanpa uang, karena beasiswa ataupun volunteering.

Saya ingin bisa positif, tetapi dari sananya saya memang begini. 
Limiting belief: karakter dari lahir tidak bisa diubah
Empowering belief: banyak orang yang karakternya berubah dengan berbagai cara/insiden

Pay attention to your life by paying attention to your sentences. 
Latihan ini juga bisa membuat kita menjadi lebih ‘aware’ tentang apa yang terjadi dalam hidup kita dari kalimat-kalimat yang sering kita lontarkan, karena itu juga bisa memberikan kita gambaran tentang our beliefs. 

Quote:Coba lengkapi berbagai kalimat ini. Ingat, yang paling spontan dan cepat ya. Tidak boleh dipikirkan terlebih dahulu:

Uang itu __________________________________
Pekerjaan saya ____________________________
Saya itu orangnya __________________________
Menemukan pasangan hidup itu _______________
Sukses itu ________________________________
Waktu ___________________________________
Hidup ini __________________________________

Contohnya:

Sentence: Pekerjaan saya nyita waktu banget
Tipe: Limiting
Belief: Kerjaan itu menyita waktu banyak
Konsekuensi: Kerjaan mau banyak ataupun sedikit akan menyita waktu banyak
Transformed Belief: Kerjaan itu memang banyak, tetapi gue semakin pandai mengatur waktu

Sentence: Sukses itu butuh kerja keras (kesannya susah sekali untuk sukses)
Tipe: Limiting
Belief: Orang yang tidak kerja keras tidak bisa sukses.
Konsekuensi: Berasa harus mengorbankan sesuatu untuk sukses.
Transformed Belief: Untuk bisa sukses itu diperlukan konsistensi dan fokus.

Sentence: Uang itu racun hidup.
Tipe: Limiting
Belief: Uang itu jahat. Tidak baik.
Konsekuensi: Tidak bisa menikmati uang.
Transformed Belief: Uang itu bisa menjadi madu atau racun, tergantung bagaimana menggunakannya.

Sentence: Hidup ini adalah my playground.
Tipe: Empowering
(Kalau sudah empowering belief ya tidak perlu diapa-apakan lagi)


Pleasure or Pain? Kalau memang takut bangkrut ketika berbisnis, takut patah hati dalam sebuah hubungan, takut … well. Mungkinkah karena kita belum benar-benar siap/ingin? Kalau belum siap bangkrut, tandanya belum siap berbisnis. Kalau belum siap patah hati tandanya belum siap untuk memiliki komitmen. Ada 2 hal yang bisa menggerakkan kita: Pleasure or Pain. Pleasure adalah apabila apa yang kita inginkan lebih besar dari rasa takut. Dan Pain adalah tergerak ketika kondisi saat ini sangat tidak menyenangkan sehingga apapun yang terjadi akan lebih baik dari kondisi saat ini. What’s your P? Ini yang memberikan kita ‘sense of urgency‘. Banyak orang tidak mengetahui ataupun memiliki Pleasure ataupun Pain dalam hidupnya, sehingga…. bagaimana bisa bergerak atau tergerak?

What’s the worst that can happen? 
Ketika saya harus memutuskan untuk meninggalkan usaha saya, ada banyak rasa takut. Nanti saya tidak punya penghasilan lagi, nanti saya akan kerja apa, saya bisa mendapatkan penghasilan baru atau tidak ya? Semua keluar. Lalu saya bertanya, “Hal terburuk apa yang bisa terjadi?” Yang terburuk adalah, saat itu saya tidak punya pekerjaan tetap, dan penghasilan yang mungkin tidak seberapa, dan paling tinggal di rumah ayah sambil mengerjakan beberapa pekerjaan free-lance. 
Apa yang lebih baik? Bangkrut 6 bulan dari sekarang atau ada di kondisi saya yang saat ini? Well, saya lebih memilih bangkrut 6 bulan ke depan dibandingkan tidak melakukan apa-apa dan tetap ada di kondisi yang sekarang. Ketika kita nyaman dan siap untuk menghadapi ini, ada sebuah rasa percaya diri yang baru.

What’s the best that can happen? 
Kita sering lupa menanyakan hal ini, “hal terbaik apa yang bisa terjadi?” Sampai kita benar-benar percaya itu bisa terjadi. Otak kita memang lebih banyak memikirkan hal-hal negatif dibandingkan hal-hal positif.

Quote:
What can you do today that makes you 1 step closer to what you want?
Apa yang Kamu inginkan? Coba dilengkapi:


“Saya ingin sekali memiliki/bisa/menjadi ____________,
tetapi ________________ ”

Lalu coba share, apa Limiting Belief & Empowering Belief-nya ya gan! 









A.B

Senin, 01 Juni 2015

GENERASI ORANG TUA TERBARU

Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak) dan ayah tiri (suami ibu biologis anak). Menurut Thamrin Nasution, orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.Jika menurut Hurlock, orang tua merupakan orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan. Tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua kerena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.

ORANGTUA PEMALAS !



masa iya??!! inget gan ini jaman sekarang, bukan orangtua jaman kita hehehe, gak semua kayak gini juga sih, malah banyak yg sudah jadi orangtua malah tambah rajin, loh tapi kenapa kok dibilang orangtua jaman sekarang pemalas??
iya gan, coba lihat saja, rata2 orangtua sekarang pemalas dan manja.. kalau ada rusak sedikit dirumah, panggil orang, sedikit2 panggil orang, memang sih lebih mudah kalo manggil ornag dan tinggal bayar, tapi?? kalo dilihat anak?? masa papi mami gw gak bisa apa2, ujung2nya panggil orang.. apa mau dicontoh seperti itu??
ada baiknya kalo manggil orang itu kalo sudah stuck sesudah berusaha menyelesaikan masalah 

kayaknya banyak kontra juga di bagian ini, heheh baiknya dibaca dengan matang dulu gan hehe, ini bukan maksudnya ga boleh/ ga usah manggil orang sama sekali kalo ada masalah, hak setiap orang juga kan mau bayar orang lain apa ngga, duit2 lu juga, yg ditekankan sama ane kan, ada baiknya sebelum manggil orang itu kita coba oprek2 sendiri, kalo udah stuck baru dehh panggil yg pro

hak ente sih mau menilai poin ini gimana hehe 


GENERASI MECIN



sudah malas... meracuni anak pula !! gak jarang banyak orangtua yg mentingin karir, sosmed, hura-hura daripada kesehatan anak, kalo anak mau makan, BELI, BELI BELI BELI DAN BELI, mending kalo yg dibeli makanan2 yg worth tidak junk food dan mengandung banyak msg... 
kalo banyak waktu luang.. kenapa gak masak masakan yg sehat dan menarik buat anak?? masak bareng anak kan seru.. ya kaan???


SALAH ASUH


ini nih !!, kebiasaan orangtua.. SALAH ASUH !!! HO'OH !!! biar orangtuanya bisa pamer ke orang lain kalau anaknya udah bisa BACA, TULIS, HITUNG, KISBAY, MATA GENIT, DLL pas umur masih sangat muda.. sampe2 MENGORBANKAN masa bermain anak.. padahal kalo kita pikir2, masa bermain anak itu penting banget, mereka bisa main puas paling sampe umur 7 tahun doang kan? sisanya pasti belajar di sekolah blablabla, kenapa 7 tahun umur anak itu gak dikasih mereka untuk main dan hura2?? mumpung masih kecil dan belum banyak pikiran


MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI



sudah sering lihat kan kasus anak terjun dari mall gara2 orangtuanya lagi shopping?? atau kasus2 kecelakaan anak gara2 emaknya main fesbuk?? silahkan nilai sendiri  ini orang tua jaman sekarang, mungkin belom siap punya anak, jadi masih egonya tinggi


YANG PENTING ANAK DIAM



biar anaknya gak rewel dan diam dirumah, bukannya diajak main dan bercanda bareng keluarga, ini mah anaknya malah dikasihin berbagai macam gadget2 dan game digital biar gak rewel.. dari sini kita udah liat degradasi hubungan sosial antara orangtua dan anak